Teknik Sipil ITB

home                         /

Tantangan Program Sarjana

Berdasarkan pada visi Teknik Sipil 2025 dari American Society of Civil Engineers (ASCE, 2007), maka profesi teknik sipil pada masa yang akan datang harus dapat mengakomodasi kebutuhan akan isu globalisasi, keberlanjutan, teknologi terkini, dan peningkatan kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi, dengan tetap memperhatikan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan publik. Selain itu dengan adanya permintaan yang tinggi akan profesionalisme teknik sipil dalam lingkungan tersebut, maka kebutuhan lisensi rekayasawan teknik sipil menjadi meningkat dari sekedar memiliki gelar sarjana, menjadi gelar pascasarjana. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan keinginan ITB untuk melakukan integrasi kurikulum S1 dan S2 serta kebutuhan di lapangan kerja dengan adanya keharusan memiliki sertifikat keahlian bagi pekerja kontruksi di Indonesia. Secara umum, Sarjana Teknik Sipil harus dapat dipercaya oleh masyarakat untuk menciptakan dunia yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas kehidupan global yang dilakukan secara kompeten, bekerjasama dan berlandaskan etika dengan berperan sebagai: 1. Perencana, perancang, pelaksana konstruksi, dan operator infrastruktur ekonomi dan sosial masyarakat  lingkungan binaan. 2. Pengayom lingkungan alami dan sumberdayanya. 3. Pencipta dan pengintegrasi ide dan teknologi antara sektor publik, swasta dan akademik. 4. Pengelola risiko dan ketidakpastian yang diakibatkan oleh kejadian alami, kecelakaan dan ancaman lainnya. 5. Pemimpin dalam diskusi dan pengambil keputusan dalam pembentukan kebijakan lingkungan publik dan infrastruktur. Lebih lanjut, secara nasional, kebutuhan akan sarjana teknik sipil yang mampu melakukan perancangan di bidang teknik sipil masih tinggi karena masih banyaknya pembangunan di bidang infrastruktur dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, karena lokasi wilayah Indonesia yang rentan terhadap bencana gempa, maka kebutuhan akan sarjana teknik sipil yang mampu melakukan perancangan infrastruktur yang tahan terhadap bencana gempa sangat relevan.